Salam jumpa buat para pencinta pis-er semua, pada
ulasan kali ini sembari mengisi waktu luang maka dari itu saya sempatkan
menulis artikel terkait getaran di motor Yamaha F1ZR. Mungkin judul artikel
kali ini lebih terfokus pada getaran motor yamaha F1ZR semata, tapi tidak
menutup kemungkinan juga berhubungan dengan motor sekelas 2 tak lainnya.
Mungkin kita sering mendengar atau mengalami
sendiri jika motor yang kita sayangi mesinnya bergetar hebat saat berada
diputaran atas. Sebenarnya banyak faktor dari getaran ini maklum biasanya motor
sekelas Yamaha F1ZR ataupun si kakak yang lebih tua seperti Yamaha Force 1
ataupun Yamaha Alfa sudah uzur alias termakan umur, jadi mungkin adalah suatu
hal yang wajar jika sudah saatnya musti ada perbaikan disana sini maklum umur
tunggangan kadang sudah hampir menemani separuh umur si empunya hehe.
Sesuai dengan judul yang saya tulis diatas
mengapa motor pis-er kita bergetar hingga overheat atau piston macet jadi tanpa
berlama-lama kita langsung saja mengulas tiga faktor yang pemicu bergetarnya
motor tersebut, dari artikel ini berdasarkan analisa pribadi dan pengalaman
saya berkecimpung di dunia pis-er yaitu
A. Kruk As/Crankshaft
B. Rumah Kampas Kopling
C. Magnit
A. Kruk As/Crankshaft. Dari tiga faktor yang
ditulis diatas saya memasukkan Kruk As diurutan pertama karena menurut saya
pemicu yang terbesar dari bergetarnya mesin adalah pada bagian ini selain
karena faktor umur kendaraan, perawatan atau perlakuan si pengendara itu
sendiri dan mungkin ada faktor pemicu lain tabrakan dsb.
Hal yang paling lazim membuat kruk as oblak
yaitu
*. Bearing kruk as yang kocak dan musti diganti
baru, ongkos satu pasang bearing kruk as F1ZR biasa tak lebih dari Rp.100 ribu,
merk pun terserah mau yang finlandia, france versi standart atau racing
monggo saja. kalau saya sih pake yang standart SKF Enduro
*. Stang piston sudah tua atau asu upppsss
maksudnya sudah aus hehe. Nah kalau di sektor ini biasa kita musti meronggoh
kocek lebih dalam :D
*. Kruk As/Crankshaft itu sendiri, yang putaranya tidak
seimbang atau tidak balance, untuk yang satu ini mungkin kita bisa
sedikit bernafas lega soalnya biaya stel kruk as di bengkel tidak
terlalu mahal di daerahku samarinda biasa bengkel mematok harga Rp.40
ribu rupiah.
Dari penjelasan diatas bukan tidak mungkin
putaran kruk as menjadi oblak atau tidak center, bisa saja getaran masih terasa
kecil jika pada putaran mesin (rpm) rendah, tapi jika diputaran atas maka
getaran akan terasa besar dan jika dipaksa terus-menerus akibatnya bisa
fatal, hingga menyebabkan panas berlebih dan piston macet atau overheat.
Sebagian orang berfikir ada yg tidak benar
dengan cooler system (kipas mesin) atau mungkin motor kekurangan
konsumsi oli
samping, tapi saat mereka menambahkan konsumsi oli samping hal serupa
selalu terulang alias piston macet . Perlu difahami bahwa mengurangi
panas dalam block mesin tidak
hanya dipengaruhi oleh campuran oli samping udara dan bensin saja, tapi
masih
banyak faktor lain yaitu gesekan piston itu sendiri dengan blok
silinder. Jika di ibaratkan bagaimana mungkin dihindari panas berlebih
di blok apabila jalur atau rel
pistonnya saja sudah melenceng dari jalur gesekkannya, hal ini di
akibatkan kruk as
yang oblak, alhasil motor pis-ae kita asapnya ngebul dan saat digeber
lama tetap saja tetap saja pistonya macet. .
Untuk yang satu ini bisa dibilang jarang
menjadi faktor getaran tapi sebagian pengguna kadang tidak sadar bahwa rumah
kampas kopling kadang tidak center, kadang sebagian kita ada yang memodifikasinya
Kadang juga ada yang membubut agar bisa diaplikasi dengan kampas merk motor
lain, contoh kecil adalah kampas Suzuki FR baik untuk keperluan harian atau
racing dan hal ini sah-sah saja asal yang mengerjakan teknisi yang
berpengalaman. Hal yang paling lazim membuat getaran yaitu pada saat kita
mengganti rumah koplingnya. Mungkin karena kendala ongkos kadang kita hanya
dengan mengganti rumahannya saja dan itu saya kira adalah hal bijak karena alasan
penghematan dan. Saat proses keling/press baja terkadang bengkel tidak center teliti
saat proses pengelingan. Untuk cara mengetahuinya kita bisa mengecheck sendiri dengan menginjak kick starter
satu atau dua kali saat rumahan dipasang dimotor bisa dilihat sendiri apakah putaranya balance atau tidak.
C. Magnet
Gejala magnet bergetar memang sangat jarang apalagi
untuk magnet standar, hal yang memungkinkan magnet bergetar hanya pada magnet yang
sudah dimodifikasi atau bubutan untuk magnet pabrikan racing hampir jarang ditemukan yg tidak
center. untuk cara mengetahuinya sama dgn proses diatas.
Dari semua penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan
bahwa gejala mesin bergetar tidak bisa dianggap remeh karna selain
membuat pengendara
tidak nyaman sudah tentu juga dapat mempengaruhi parts yg lain contohnya
adalah
overheat pada piston. Mungkin masih banyak factor penyebab yang lain
karena
saya yakin masih punya keterbatasan pengalaman dan sudi kirannya
teman-teman
yang lain mau berbagi/share pengalaman untuk menambah referensi.