Lama ga ngeblog nih, maaf ya bro baru update hehehe maklum sekarang udah ganti profesi jadi "jobseeker"
jadi banyak nih yang tanya tentang gimana sih caranya pasang spakbor belakang Yamaha R15 ke Jupiter MX, emang pnp ya alias plug n play? ubahan apa aja?
oke kita kupas satu-satu ya, sabar, orang sabar pantatnya lebar hahahaha. jadi jelas ga PNP lah perlu banyak ubahan di jupiter mx nya soalnya dudukan dan bentuknya aja dah beda. tp overall susah-susah gampang kok cuma 1 hari paling kelar
Pertama, Potong body samping bagian bawah reflector belakang gunanya untung memasang selancar/undertail.
ya undertail ini wajib di pakai fungsinya ada 2 biar terkesan nungging
dan mirip R15 dan si spakbor belakangnya ini mempunyai posisi yang pas
ketika terpasang. Yang pas ini maksudnya plat nomer menghadap sempurna ke
belakang ya.
Kedua, setelah body samping di potong, pasang dlu bagian tersebut ke jupiter mx lalu pasang undertailnya. biasanya undertail itu custom dr bahan carbon, bor aja undertailnya sesuai dudukan mur di body samping. jadi deh MX pantat nungging ala ninja 250 yang udh copot spakbor belakang. eiiitss.... tp misi kita belum selesai bro
oh iya ada tips, kl bro2 sayang ma body samping ori mx dan ga mau di potong, bisa beli yang KW nya harga 120rb. tapi buat yang KW nya bagian pemasangan harus hati hati karena bahan plastiknya kualitas abal-abal bisa-bisa dudukan atau pas di potong ada yang pecah. jadi ketika pasang undertail, bagian mur bisa di ganti strapping band
Ketiga, siapin nih bagian yang dibahas di blog ini, spakbor belakang R15. Beli yang ori di dealer yamaha yang bagian dudukan besi, dudukan plat nomernya yang dai plastik sama murnya.
Lalu bor dudukan besi spakbornya ke undertail dan jadi deh! jupiter mx pake spakbor belakang Yamaha R15. tp menurut saya ini belum sempurna karena spakbor R15 itu berat dan membawa beban plat nomer sedangkan spakbor cuma dimur di undertail yang cuma karbon pasti sebulan udah pecah. kayak gini
Kalo mau kuat dudukannya dan awet, bawa ke tukang bubut mereka tau caranya tp kalau dimotor saya bikin plat kotak 2 masing mempunyai 4 lubang buat baut dudukan spakbor, yang satu dipasang di bawah undertail
yang satunya lagi dipasang di bagian dalem undertail yang membuat undertail terhimpit diantara plat tersebut. Plat dalem di las lg dengan besi bentuk L terus di cantelin di rangka belakang nomer rangka.
Lah ini yang namanya udh jadi sempurna, dari segi estetika dan segi durabilitas. dijamin spakbor ga goyang dan tahan lama ga bikin undertail pecah.
Gimana bro? mudah bukan membuatnya hahaha kayak acara masak aja
Jadi buat nambahin keindahan tambahin Part lain bro
1. Peninggi shockbreaker biar lebih nungging dan pas posisinya sama spakbornya
2. Ban tapak lebar, biar keliatan padet motornya. Velg standar masih bisa di masukin 100/70 atau 100/80
3. penutup rantai New jupiter MX
Sekian tulisan dari saya, kalau ada kata yang kurang berkenan dan menimbulkan pertanyaan saya minta maaf. kalau mau tanya, kirim email aja atau tulis di kolom komentar
Uprising!!!
Otomotif dan Elektro
Translate
Minggu, 06 Desember 2015
Minggu, 25 Januari 2015
Overlapping dan Floating
Mengganti klep atau noken as untuk keperluan balap atau korek harian tidak dapat begitu saja di lakukan.ada 2 hal mendasar yang penting dicermati ketika proses ganti kem atau klep besar.
Gejala tersebut adalah overlapping dan floating.jika itu di biarkan dapat membuat mesin jebol.klep bengkok sampai piston bolong.apa sih overlap dan floating tersebut?agar lebih jelas simak terus.
OVERLAPPING
Overlap atau mendahului di noken as dapat di uraikan menjadi klep buang dan masuk terbuka berbarengan.hal itu terjadi setelah proses kerja dan mesin melakukan langkah buang dan klep masuk mulai terbuka.
Proses tersebut terjadi untuk melakukan pembilasan gas buang yang berada di dalam ruang bakar.”di motor balap overlapnya biasa besar karena mengejar putaran atas.ketika prose situ terjadi ,ruang bakar mengalami kevakuman sehingga gas segar yang di isap dari karburator dapat masuk ke ruang bakar.
Tidak jarang ketika proses overlap ada sebagian gas yang ikut terbuang untuk menahannya dibutuhkan back pressure pada bagian pada bagian knalpot sehingga gas segar tidak terbuang ke udara bebas secara percuma.
Nah,oleh sebab itu dimotor harian yang menggunakan knalpot racing,spuyer selalu minta lebih tinggi dari standar hal itu karena saat proses overlapping klep di padu dengan knalpot racing yang notebene low back pressure banyak membuang gas segar di ruang bakar,sehingga gejala putaran bawah ngempos terjadi.
Proses overlapping juga sering kali diperhatikan ketika proses ganti klep dengan diameter lebih besar dari standar,jika diameter klep terlalu besar saat overlap valve in dan out saling bertabrakan.”oleh sebab itu ganti klep diameter umunya menggeser sudut klep masuk dan buang agar lebih besar.jadi ketika overlap tidak tabrakan,
FLOATING
selain overlap pada klep juga sering terjadi masalah floating.floating pada klep sendiri dapat di sebut sebagai klep melayang.artinya klep belum menutup tapi piston saling sudah naik ke posisi titik mati atas(TMA) pada akhirnya klep dan piston saling beradu.
Nah,proses floating lebih disebabkan karena per klep .spring valve kalah cepat membalikan klep ke posisi menutup disbanding piston.”terjadi pada mesin putaran tinggi.
Selain dari per klep gejala floating juga dapat terjadi akibat sitting klep yang terlalu keras.sehingga saat rpm tinggi dan klep menutup terjadi pantulan.tapi hal itu tidak sampai menyebabkan klep mentok piston.
Menghilangkan floating dapat menggunakan teknik memperkeras per klep.spring valve dig anti dengan versi lebih kaku .di harapkan dengan kerasnya per,klep mampu menutup dengan cepat.selain memperkeras per klep dapat juga dilakukan teknik ganjal per efeknya sama saja dengan mengganti per lebh keras.namun jika ganjalan terlalu tebal,ditakutkan lingkaran klep terlalu rapat.
Selain pada mesin putaran tinggi misalnya mesin balap yang mencapai 14.000 rpm gejala floating dapat dialamim pada motor harian juga.terutama ketika geber mesin pada kondisi netral.walau tidak langsung bertabrakan antara piston dengan per klep biasanya dampak geber mesin pada kondisi netral menyebabkan per klep melemah jika dilakukan secara terus menerus ,kekauan spring valve berkurang dan gejala floating mulai muncul .jadi jangan sekalipun geber mesin standar dalam keadaan netral atau tanpa beban.
Cara Seting 4 tak
Untuk meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa
disebut tune up, perlu diusahakan perubahan-perubahan pada beberapa hal :
1. Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.
2. Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik.
3. Merubah durasi, Lift noken as.
4. Mengubah pengapian (apabila dalam perlombaan diperbolehkan).
5. Mengubah rasio dengan Close Rasio.
6. Setting karburator.
KOMPRESI
Meningkatkan perbandingan kompresi (Compretion Ratio = CR) adalah cara awal yang ditempuh oleh para mekanik untuk meningkatkan power mesin. Namun demikian untuk meningkatkan perbandingan kompresi perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
1. Bahan bakar yang digunakan.
2. Kwalitas piston yang digunakan.
CARA MENAIKKAN KOMPRESI :
1. Mengganti piston dengan model racing.
2. Mendekatkan deck clearance.
3. Membubut Head.
4. Mengelas Head.
5. Membubut Blok dan Piston.
CARA MENURUNKAN KOMPRESI :
1. Merimer dome pada head.
2. Memperdalam coakan klep pada piston.
3. Membubut piston.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Power mesin meningkat.
2. Final gear menjadi berat.
3. Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.
KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Mesin menjadi cepat panas.
2. Engine break menjadi besar dan kasar.
3. Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.
Untuk mengetahui / menghitung perbandingan kompresi (CR) dari satu mesin, kita perlu mengetahui dulu volume silinder yang akan dikerjakan.
CONTOH PADA MESIN JUPITER Z O/S 100
Bore atau D : 52 mm = 5,2 Cm
Stroke 54 mm = 5,4 Cm
= 0,785 x 5,22 X 5,42
= 114,62 cc
˜ 115 cc
CONTOH PADA JUPITER Z O/S 100
Volume ruang bakar diukur dengan buret lewat busi adalah 14,55 c
Jadi Volume ruang bakar 14,55 cc – 0,7 cc = 13,85
( 0,7 cc adalah Volume Ruang Busi )
Cara menentukan berapa cc isi ruang bakar yang harus kita pakai pada perbandingan kompresi yang sudah kita tentukan.
Misalnya kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14 berapa volume ruang bakarnya ?
Berarti apabila kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14, isi ruang bakar harus 8,84cc.
PORTING
Maksud dari mengubah porting adalah usaha untuk meningkatkan atau memperbaiki efisiensi volumetric dengan mengoptimalkan aliran gas ke dalam ruang bakar.
Ada 3 faktor yang menentukan besarnya tenaga pada sebuah mesin :
1. Efisiensi mesin
yaitu seberapa dorongan pada piston yang dihasilkan oleh gaya putaran fly wheel.
2. Efisiensi thermal (panas)
yaitu seberapa banyak bahan bakar yang harus dibakar/ dipanaskan dalam silinder untuk mendorong piston turun menuju TMB secara efisien.
3. Efisiensi volumetric
yaitu membuat saluran / ukuran yang tepat untuk memompa gas secara optimal.
Macam Macam Bentuk Porting
Dalam modifikasi, Head usahakan agar tidak mendapat hambatan apapun, misalnya lubang intake dengan lubang manifold atas juga harus sama dengan joint / karet manifold, usahakan dalam merimer supaya tidak ada ruang yang menyudut.
NOKEN AS
Di antara komponen pada motor yang paling utama untuk meningkatkan kecepatan mesin adalah memodifikasi camshaft / cam/ noken as. Noken as berfungsi mengatur buka / tutup klep yang dibutuhkan untuk mengatur bahan bakar melewati klep in dan membuang melewati klep ex secara selaras.
CARA KERJA NOKEN AS SEBAGAI BERIKUT :
1. Apabila titik A menyentuh pelatuk, maka katup mulai terangkat dan akan terbuka penuh setelah mencapai puncak tonjolan ( titik B ).
2. Setelah melewati puncak, katup akan turun kembali dan tertutup rapat setelah titik C.
3. Dari A kemudian naik ke C dan kemudian kembali ke B disebut durasi noken as.
4. Tinggi tonjolan menentukan Lift Max.
5. Bentuk permukaan profil tonjolan menentukan percepatan penutupan dan pembukaan katup oleh bentuk permukaan profil tonjolannya.
LIFT MAX
Cara menentukan Lift Max pada motor balap :
Secara teori untuk motor standart, Lift Max adalah 23% dari diameter klep in. Kemudian untuk motor balap dengan sirkuit yang tidak begitu panjang, Lift Max sekitar 29% – 31% dari diameter klep in. Untuk balap dengan sirkuit panjang, Lift Max dapat dibikin sampai dengan 35% dari diameter klep.
Motorcycle
Cara menghitung durasi ada beberapa cara :
1. Durasi dihitung setelah klep mengangkat 1,27mm pada setelan klep 0 (zerro).
2. Durasi dihitung pada saat klep mulai membuka pada setelan klep 0,10 mm.
Untuk mempermudah pembuatan, kita akan menggunakan cara yang ke dua. Sebelum kita ingin menentukan angka durasi, harus kita ketahui dulu berapa LC (lobe center) pada noken as yang akan kita modifikasi.
Untuk mengetahui LC, kita harus memasang noken as pada mesin dan mengukur dengan busur derajat yang dipasang pada kruk as sebelah kiri / magnet.
Sebagai contoh :
LC PADA JUPITER Z : 103
Kita menginginkan durasi 310 derajat.
Berapa derajat in open dan berapa derajat in close ?
Perhitungan Untuk Mencari in close :
310 – 180 - 52 = 78
BERARTI UNTUK LC 103 JIKA KITA MENGINGINKAN DURASI 301 ANGKA DURASINYA ADALAH :
IN OPEN 52 SEBELUM TMA
IN CLOSE 78 SETELAH TMB
Untuk motor balap durasi idealnya adalah 29 - 33.
Untuk lift max motor balap durasi idealnya adalah :
7,5 mm - 8,3 mm
Keuntungan menggunakan lift tinggi dan durasi besar :
* Tenaga mesin menjadi sangat besar
* Mesin sangat bagus di putaran atas
Kerugian menggunakan lift tinggi dan durasi besar :
* Pada putaran bawah kurang bagus
* Per klep menjadi tidak awet
* Klep floating / melayang apabila pir klep tidak kuat
* Coakan klep pada piston harus dalam
CARA MENGGERINDA CAM
* Bagian Base Circle digerinda kurang lebih 18 sampai ketemu lift yang diinginkan
* Kemudian diikuti dengan menggerinda bagian ram untuk menentukan durasi
* Menggerinda bagian flank untuk menentukan lift O/L dan membentuk profil
* Usahakan dalam menggerinda sebuah kem dengan rata dan halus untuk menjaga agar rocker arm tetap awet dan mengurangi floating.
IGNITION / PENGAPIAN
Bagian pada mesin berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang di kompresi oleh piston, sebelum piston mencapai TMA.
Sumber arus listrik untuk menghasilkan loncatan api bisa berasal dari spul atau langsung aki.
Sumber listrik yang dihasilkan langsung dari sepul sering disebut pengapian AC, dan langsung dari aki sering disebut pengapian DC.
Pengapian AC
Keuntungan menggunakan sistem AC :
* Sistem listrik langsung sesuai dengan putaran mesin.
* Tidak perlu menggunakan aki
Kerugian menggunakan sistem AC :
* Putaran mesin sedikit berkurang, karena gaya magnet yang ada
Pengapian DC
Keuntungan menggunakan sistem DC / Total Lost :
* Tidak perlu menggunakan magnet
* Berat rotor bisa dibuat sesuai keinginan kita (bisa sangat ringan)
Kerugian menggunakan sistem DC / Total Lost :
* Harus sering mengisi ulang (recharging) aki (accu)
* Resiko terjadi aki tekor
Perbedaan waktu pengapian standart dan yang sering digunakan untuk balap:
Pengapian untuk motor standart
* Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 8 – 15 sebelum TMA
* Pada RPM tengah tinggi (4.000 ke atas) :loncatan api pada 25 – 30 sebelum TMA
* Api busi tidak besar dibanding pengapian balap
Pengapian untuk motor balap
* Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 20 – 30 sebelum TMA
* Pada RPM tengah sampai tinggi ( 4.000 ke atas) : loncatan api pada 35 – 42 sebelum TMA
* Api busi besar
Macam macam jenis CDI
1. single map
cdi yang terdiri hanya dengan 1 map/kurve
contoh : cdi bawaan motor, cdi brt dual band
2. multi map
cdi yang terdiri lebih dari 1map / kurve yang dapat kita pilih sendiri dengan beberapa click.
contoh : cdi rextor adjustable, cdi brt smart click
3. cdi programable
cdi yang bisa diatur kurve/ grafik pengapian menurut keinginan kita, yang disesuaikan dengan karakter mesin yang dibutuhkan.
contoh : rextor programable, cdi vortec, cdi brt remmote.
1. Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.
2. Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik.
3. Merubah durasi, Lift noken as.
4. Mengubah pengapian (apabila dalam perlombaan diperbolehkan).
5. Mengubah rasio dengan Close Rasio.
6. Setting karburator.
KOMPRESI
Meningkatkan perbandingan kompresi (Compretion Ratio = CR) adalah cara awal yang ditempuh oleh para mekanik untuk meningkatkan power mesin. Namun demikian untuk meningkatkan perbandingan kompresi perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
1. Bahan bakar yang digunakan.
2. Kwalitas piston yang digunakan.
CARA MENAIKKAN KOMPRESI :
1. Mengganti piston dengan model racing.
2. Mendekatkan deck clearance.
3. Membubut Head.
4. Mengelas Head.
5. Membubut Blok dan Piston.
CARA MENURUNKAN KOMPRESI :
1. Merimer dome pada head.
2. Memperdalam coakan klep pada piston.
3. Membubut piston.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Power mesin meningkat.
2. Final gear menjadi berat.
3. Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.
KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :
1. Mesin menjadi cepat panas.
2. Engine break menjadi besar dan kasar.
3. Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.
Untuk mengetahui / menghitung perbandingan kompresi (CR) dari satu mesin, kita perlu mengetahui dulu volume silinder yang akan dikerjakan.
CONTOH PADA MESIN JUPITER Z O/S 100
Bore atau D : 52 mm = 5,2 Cm
Stroke 54 mm = 5,4 Cm
= 0,785 x 5,22 X 5,42
= 114,62 cc
˜ 115 cc
CONTOH PADA JUPITER Z O/S 100
Volume ruang bakar diukur dengan buret lewat busi adalah 14,55 c
Jadi Volume ruang bakar 14,55 cc – 0,7 cc = 13,85
( 0,7 cc adalah Volume Ruang Busi )
Cara menentukan berapa cc isi ruang bakar yang harus kita pakai pada perbandingan kompresi yang sudah kita tentukan.
Misalnya kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14 berapa volume ruang bakarnya ?
Berarti apabila kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14, isi ruang bakar harus 8,84cc.
PORTING
Maksud dari mengubah porting adalah usaha untuk meningkatkan atau memperbaiki efisiensi volumetric dengan mengoptimalkan aliran gas ke dalam ruang bakar.
Ada 3 faktor yang menentukan besarnya tenaga pada sebuah mesin :
1. Efisiensi mesin
yaitu seberapa dorongan pada piston yang dihasilkan oleh gaya putaran fly wheel.
2. Efisiensi thermal (panas)
yaitu seberapa banyak bahan bakar yang harus dibakar/ dipanaskan dalam silinder untuk mendorong piston turun menuju TMB secara efisien.
3. Efisiensi volumetric
yaitu membuat saluran / ukuran yang tepat untuk memompa gas secara optimal.
Macam Macam Bentuk Porting
Dalam modifikasi, Head usahakan agar tidak mendapat hambatan apapun, misalnya lubang intake dengan lubang manifold atas juga harus sama dengan joint / karet manifold, usahakan dalam merimer supaya tidak ada ruang yang menyudut.
NOKEN AS
Di antara komponen pada motor yang paling utama untuk meningkatkan kecepatan mesin adalah memodifikasi camshaft / cam/ noken as. Noken as berfungsi mengatur buka / tutup klep yang dibutuhkan untuk mengatur bahan bakar melewati klep in dan membuang melewati klep ex secara selaras.
CARA KERJA NOKEN AS SEBAGAI BERIKUT :
1. Apabila titik A menyentuh pelatuk, maka katup mulai terangkat dan akan terbuka penuh setelah mencapai puncak tonjolan ( titik B ).
2. Setelah melewati puncak, katup akan turun kembali dan tertutup rapat setelah titik C.
3. Dari A kemudian naik ke C dan kemudian kembali ke B disebut durasi noken as.
4. Tinggi tonjolan menentukan Lift Max.
5. Bentuk permukaan profil tonjolan menentukan percepatan penutupan dan pembukaan katup oleh bentuk permukaan profil tonjolannya.
LIFT MAX
Cara menentukan Lift Max pada motor balap :
Secara teori untuk motor standart, Lift Max adalah 23% dari diameter klep in. Kemudian untuk motor balap dengan sirkuit yang tidak begitu panjang, Lift Max sekitar 29% – 31% dari diameter klep in. Untuk balap dengan sirkuit panjang, Lift Max dapat dibikin sampai dengan 35% dari diameter klep.
Motorcycle
Cara menghitung durasi ada beberapa cara :
1. Durasi dihitung setelah klep mengangkat 1,27mm pada setelan klep 0 (zerro).
2. Durasi dihitung pada saat klep mulai membuka pada setelan klep 0,10 mm.
Untuk mempermudah pembuatan, kita akan menggunakan cara yang ke dua. Sebelum kita ingin menentukan angka durasi, harus kita ketahui dulu berapa LC (lobe center) pada noken as yang akan kita modifikasi.
Untuk mengetahui LC, kita harus memasang noken as pada mesin dan mengukur dengan busur derajat yang dipasang pada kruk as sebelah kiri / magnet.
Sebagai contoh :
LC PADA JUPITER Z : 103
Kita menginginkan durasi 310 derajat.
Berapa derajat in open dan berapa derajat in close ?
Perhitungan Untuk Mencari in close :
310 – 180 - 52 = 78
BERARTI UNTUK LC 103 JIKA KITA MENGINGINKAN DURASI 301 ANGKA DURASINYA ADALAH :
IN OPEN 52 SEBELUM TMA
IN CLOSE 78 SETELAH TMB
Untuk motor balap durasi idealnya adalah 29 - 33.
Untuk lift max motor balap durasi idealnya adalah :
7,5 mm - 8,3 mm
Keuntungan menggunakan lift tinggi dan durasi besar :
* Tenaga mesin menjadi sangat besar
* Mesin sangat bagus di putaran atas
Kerugian menggunakan lift tinggi dan durasi besar :
* Pada putaran bawah kurang bagus
* Per klep menjadi tidak awet
* Klep floating / melayang apabila pir klep tidak kuat
* Coakan klep pada piston harus dalam
CARA MENGGERINDA CAM
* Bagian Base Circle digerinda kurang lebih 18 sampai ketemu lift yang diinginkan
* Kemudian diikuti dengan menggerinda bagian ram untuk menentukan durasi
* Menggerinda bagian flank untuk menentukan lift O/L dan membentuk profil
* Usahakan dalam menggerinda sebuah kem dengan rata dan halus untuk menjaga agar rocker arm tetap awet dan mengurangi floating.
IGNITION / PENGAPIAN
Bagian pada mesin berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang di kompresi oleh piston, sebelum piston mencapai TMA.
Sumber arus listrik untuk menghasilkan loncatan api bisa berasal dari spul atau langsung aki.
Sumber listrik yang dihasilkan langsung dari sepul sering disebut pengapian AC, dan langsung dari aki sering disebut pengapian DC.
Pengapian AC
Keuntungan menggunakan sistem AC :
* Sistem listrik langsung sesuai dengan putaran mesin.
* Tidak perlu menggunakan aki
Kerugian menggunakan sistem AC :
* Putaran mesin sedikit berkurang, karena gaya magnet yang ada
Pengapian DC
Keuntungan menggunakan sistem DC / Total Lost :
* Tidak perlu menggunakan magnet
* Berat rotor bisa dibuat sesuai keinginan kita (bisa sangat ringan)
Kerugian menggunakan sistem DC / Total Lost :
* Harus sering mengisi ulang (recharging) aki (accu)
* Resiko terjadi aki tekor
Perbedaan waktu pengapian standart dan yang sering digunakan untuk balap:
Pengapian untuk motor standart
* Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 8 – 15 sebelum TMA
* Pada RPM tengah tinggi (4.000 ke atas) :loncatan api pada 25 – 30 sebelum TMA
* Api busi tidak besar dibanding pengapian balap
Pengapian untuk motor balap
* Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 20 – 30 sebelum TMA
* Pada RPM tengah sampai tinggi ( 4.000 ke atas) : loncatan api pada 35 – 42 sebelum TMA
* Api busi besar
Macam macam jenis CDI
1. single map
cdi yang terdiri hanya dengan 1 map/kurve
contoh : cdi bawaan motor, cdi brt dual band
2. multi map
cdi yang terdiri lebih dari 1map / kurve yang dapat kita pilih sendiri dengan beberapa click.
contoh : cdi rextor adjustable, cdi brt smart click
3. cdi programable
cdi yang bisa diatur kurve/ grafik pengapian menurut keinginan kita, yang disesuaikan dengan karakter mesin yang dibutuhkan.
contoh : rextor programable, cdi vortec, cdi brt remmote.
Beda Overbore dengan Overstroke
Yang dimaksud dengan Over Bore adalah engine yang memiliki ciri yaitu :
Bore / diameter silinder- piston memiliki ukuran yang lebih besar
daripada panjang langkah / stroke silinder-piston. Dengan desain Over
Bore, maka engine mampu diajak berputar pada RPM yang tinggi, tenaga
yang besar pada RPM menengah dan tinggi, mesin ini sangat cocok pada
motor berkarakter sport. Karena biasanya pada motor sport pengemudi akan
memacu motornya dan mempertahankan putaran mesin pada RPM yang tinggi
agar dapat mengeluarkan kemampuan maksimum motor tersebut. Contoh motor
dengan karakter mesin Over Bore adalah : Ninja 250R ( 62.0 x 41.2mm ),
Scorpio Z (70 x 58mm), Thunder 250 (72.0 mm. x 61.2 mm)
2. OverStrokerEngine dengan tipe Over Stroke memiliki ciri yaitu : Langkah / stroke yang lebih besar daripada diameter / bore silinder-piston. Engine dengan tipe ini memiliki karakteristik mampu mengeluarkan tenaga dan torsi yang besar pada RPM rendah dan menengah. Sehingga beberapa motor yang ditujukan untuk penggunaan harian dalam kemacetan kota atau medan berat biasanya mengadopsi engine tipe ini. Engine tipe ini seringkali diterapkan pada motor yang didesain memiliki akselerasi yang bagus pada RPM rendah. Tetapi engine ini juga memiliki kekurangan, selain tenaga yang kecil pada RPM tinggi, juga memiliki getaran yang tinggi dan umumnya akibat dari getaran tersebut suara mesin terdengar lebih kasar atau lebih berisik. Motor bermesin Over Stroke sesuai dengan karakter stop n go saat berkomuter. Yamaha V-Ixion (57mm × 58.7mm) adalah salah satu motor yang berjenis Over Stroke. Contoh lain adalah Mio (50.0 x 57.9 mm), Vario (50,0 mm x 55,0 mm), Sky Drive (53.5 mm x 55.2 mm), harley Davidson XR 1200 (88.90 mm x 96.82 mm), HD Roadking (95.25 mm x 111.25 mm), Honda Fury (89.5mm x 104.3mm)
3. Square Engine
Square Engine adalah perpaduan dari kedua tipe engine Over Bore dan Over Stroke. Pada Square engine, panjang langkah / stroke dan diameter silinder-piston / bore memiliki ukuran yang hampir sama. Engine tipe ini memiliki tenaga yang hampir merata di semua tingkatan RPM baik di RPM rendah, menengah, maupun RPM tinggi. Square engine banyak diaplikasikan pada motor sehari-hari yang memiliki kemampuan universal untuk melahap semua medan baik dalam kota maupun perjalanan ke luar kota. contoh dari motor dengan jenis mesin Square atau minimal yang hampir square adalah Yamaha Byson (58,0 x 57,9 mm)
Jadi saya simpulkan
Kelebihan Over Stroke :
- Putaran mesin relatif rendah untuk menggapai power maksimal, jadi tak perlu tarik gas dalam-dalam.
- Ukuran seher, klep, blok silinder ukurannya relatif kecil sehingga mengurangi cost.
irit bahan bakar yang diakibatkan rendahnya putaran mesin.
- Bagi kalangan speed lover, ngoprek untuk menaikkan CC gampang, tinggal ganti seher yang lebih besar, CC pun meningkat pesat… “ga perlu naik stroke”.
Kekurangan :
- Dengan kecilnya diameter seher, otomatis diameter klep akan kecil juga, tentu mengakibatkan sedikitnya bahan-bakar yang masuk, mesin tidak mau teriak, dan putaran atas loyo.
- Untuk kalangan speed lover harus berhati- hati dalam pergantian komponen mesin, seperti CDI, dengan CDi non limit akan mengakibatkan mesin cepat berteriak, jika melebihi piston speed limit (21m/s) piston rawan jebol.
Kelebihan Over Bore :
- Dengan besarnya diameter seher, maka klep yang dijejalkan bisa lebih besar. bahan bakar yang masukpun bisa lebih banyak.
- Putaran mesin serasa tak habis- habis contohnya ninja yang 14.000rpm. disebabkan saat putaran tinggi piston speednya belum mencapai limit (21m/s).
- Walaupun digeber habis-habisan mesin tetep aman.
Kekurangan Over Bore :
- Dengan putaran mesinnya yang tinggi, dan diameter klep yang besar, konsumsi bahan bakar menjadi boros.
- Tenaga tidak responsif saat putaran bawah.
Sumber : Tmcblog.com
Rabu, 21 Januari 2015
Serba Serbi MoGe (Motor Gede)
Moge a.k.a Motor Gede adalah sebuah motor dengan kapasitas
mesin 400 cc ke atas (untuk 2 tak 250 cc ke atas). Dengan cc trsebut
dapat dipastikan power dan akselerasi yang dihasilkan semakin besar dan
suara yang dihasilkan dari knalpot juga semakin kenceeenggg. Ditambah
dengan bodinya yang unik/ eye catching dan kehadirannya yang jarang
ditemui di jalan sehingga jika ada moge lewat mata pun akan melirik
hehehe. Tak salah jika harganya yang sangat mahal dan yang membeli, tentu saja yang sanggup membayar alias dompetnya tebel alias kaya .
Konsekuensi dari membeli moge ialah duitnya habis banyak, selain
pembelian juga perawatannya agar mesin dan bodi kondisinya benar2 ok.
Mengingat cuaca di Indonesia yang beriklim tropis berbeda dari negara
asal moge yang beriklim 4 musim sehingga mengendara moge rasanya panas
sekali. Panas tersebut dihasilkan dari hawa panas yang memancar dari
mesin yang besar. Secara logika, panas mesin dihasilkan dari kerja
pembakaran bahan bakar oleh besi yang menggerakkan piston. Semakin besar
mesin semakin besar piston dan ruang bahan bakar sehingga membutuhkan
ledakan semakin besar yang berakibat panas yang lebih. Selain panas moge
juga membutuhkan tenaga yang lebih untuk mengendalikannya karena
manuver yang lebih lebar dan usaha untuk membelokkan setang serta
menjaga kestabilan motor. Dan satu lagi menjaga bodi lebarnya tidak
beset tergores benda lain. Oleh karena itu sampai2 beberapa mall di
Jakarta memberikan akses parkir khusus untuk moge
agar para pengendara mogenya merasa nyaman dan aman
Dari banyaknya motor moge, ada 7 jenis yang biasa di produksi vendor - vendor otomotif :
1. Sport : moge ini dari bentuknya pasti gampang dikenali yaitu terdapat fairing
(cover aerodinamis ) setang jepit dan posisi pengendaranya yang seperti
membalap tentunya. Punggung agak membungkuk dengan tungkai terlipat
dikit ke atas.
2. Touring:
Moge ini didesain untuk perjalanan jarak jauh. Moge ini dibuat agar
posisi berkendara senyaman mungkin. Sadel kursinya terbuat dari busa
tebal nan empuk bahkan sadel penumpangnya berbentuk kursi. Dilengkapi
juga bagasi muatan banyak disamping dan dibelakangnya. Bahkan dilengkapi
dengan audio atau lebih wah lagi dilengkapi dengan GPS.
3. Cruiser
: moge ini umumnya sering lewat di jalanan. Bahkan hari kerja pun.
Mungkin karena posisi mengendaranya dan tampilan keren jadinya
pengendaranya bisa menyetir dengan rileks sehingga pede dibawa ke
kantor. Moge tipe inilah yang sering didefinisikan oleh masyarakat umum
sebagai moge yang sebenarnya (yah mungkin karena ketidaktahuan mereka
lah.
4. Streetfighter:
moge tipe ini bisa dibilang perpaduan antara moge sport dan touring.
Bisa juga disebut “naked bike”. Moge ini berkarakter seperti moge sport
tetapi dengan posisi berkendara tegak layaknya moge touring. Mungkin
untuk orang awam yang masih bingung bagaimana bentuk tipe motor naked
bike ini lihat aja Yamaha byson terus mesinnya dibesarin nah jadilah
naked bike atau yang beruntung di jalan bertemu ducati monster atau
kawasaki z800 atau ER-6n nah that’s the real! .
5. Enduro:
moge tipe ini mungkin sedikit di Indonesia karena baru booming. Tetapi
tak lama pasti akan kalian temui. Dari namanya moge ini memang dirancang
untuk melewati segala medan. Moge enduro yang ada di indonesia dominan
bermerk BMW dan KTM.
6. Trail:
Moge tipe ini hampir sama dengan tipe enduro cuma perbedaanya moge
enduro selain bisa melibas trek tidak rata moge ini juga nyaman dibuat
untuk touring. Sedangkan untuk trail lebih dikhususkan untuk trek non
aspal. Saran saya untuk pemula apalagi yang tinggi badannya pendek
jangan mencoba moge tipe enduro dan trail dulu soalnya high seat nya
benar2 tinggi sehingga bisa menyulitkan para pemula dalam
menaklukkannya.
7. Skuter:
Moge ini so pastinya bertransmisi automatic tinggal gas rem.
Populasinya sedikit di indonesia (ya iyalah moge kan harusnya macho
masak feminim cuma gas rem wkwkwk). Umumnya merk nya Piaggio.
Selasa, 20 Januari 2015
Teknik Cornering
Anda suka miring-miring pas nikung? punya nyali? nih saya kasih tips nya, guratiiiis hehehe
sebelumnya, cornering itu teknik menikung yang harus di kuasai tiap rider agar tidak terjadi lnjakan speed sehingga bisa memperkecil waktu kalau di dunia balap. Didalamnya termasuk ada braking skill, body position, focus, concentration, dsb.
Hal penting dalam proses menikung adalah memperlambat kecepatan motor SEBELUM kita mulai menikung. Sewaktu motor masih melaju lurus, penting bagi kita untuk menurunkan kecepatan motor sampai ke level kecepatan yang membuat kita merasa cukup nyaman dan percaya diri untuk melewati tikungan didepan. Buat kita yang pemula, jangan tergiur atau merasa terlalu pecaya diri mampu melibas tikungan dengan kecepatan tinggi. Disaat kita mulai menikung, lepaskan tuas rem dan berikan akselerasi secara bertahap dan perlahan lahan. Menambah kecepatan motor secara perlahan sepanjang tikungan akan membantu motor lebih stabil di tikungan. Jika anda melambatkan kendaraan selagi menikung, kestabilan motor bukannya lebih baik, justru memburuk dan menjadi sulit dikendalikan.
Tanamkan prinsip ini selalu dalam memori kita: Slow in – Fast Out.
Memang betul, yg namanya ‘kecepatan’ bagi setiap individu kadang subyektif, alias relatif. Apa yang menurut anda lambat, buat orang lain mungkin terbilang cepat, atau sebaliknya. Misalnya 70km/jam saat memasuki tikungan buat saya itu terlalu cepat. Sedangkan di mata rider lain, 100km/jam terasa biasa biasa saja. Lalu bagaimana dong menentukan kecepatan kita terlalu terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat saat mendekati tikungan? Gampang saja, percayakan saja pada naluri anda sendiri, hehe. Jika pada saat kita mendekati tikungan, muncul perasaan gamang atau takut disusul timbulnya dorongan kuat dari insting anda yang memaksa untuk mengerem sekeras mungkin; bisa dikatakan itulah tandanya kecepatan motor kita terlalu tinggi saat memasuki tikungan. Out of our control. hehe. Sebagai pemula, lebih baik bagi kita memilih kecepatan yang lebih lambat walaupun mungkin sebenarnya kita bisa menghandle lebih dari itu, daripada over confidence memasuki tikungan dalam kecepatan yang lebih tinggi dari yg bisa kita kontrol, akibatnya bisa fatal.
Sebelum melakukan COrnering sebaiknya dipersiapkan :
1. Persiapan Safety (Helm FUll Face, Jaket tebel, celana panjang)
2. Sarung Tangan dan Deker (Pelindung dengkul)
3. Sepatu
4. Motor dengan ban gede, dilarang keras pake ban cacing atau ban gundul
2. Bawa /arahkan motor dari bagian luar jalan terlebih dahulu untuk kemudian menuju sisi dalam tikungan (out to in). Dijalan dua arah (jalan raya), saat memasuki tikungan ke kanan, maka bagian luar tikungan adalah area bahu/pinggir jalan, sisi dalam adalah yang mendekati -tp tidak melewati- marka tengah jalan, dan begitu sebaliknya untuk tikungan ke kiri. Prinsip ’out to in’ menguntungkan rider karena dapat membantu memberikan ruang dan sudut pandang yang lebih luas pada kita mengenai medan/ potensi gangguan yang mungkin ada di dalam/di exit tikungan.
3. Geser titik beban tubuh ke bagian dalam tikungan yang akan kita lewati. Istilah kerennya ” Body Steering atau body english’ . Bukan berarti anda harus bergaya bergelantungan di motor atau knee down seperti pembalap lho, kecuali anda ada di trek sirkuit ya silahkan saja. Lha kalo dijalan raya? posisi badan/pantat yang terlalu bergelantungan/over keluar tentu akan menyulitkan rider untuk bermanuver dan bereaksi kalau ada gangguan atau bahaya mendadak ditengah tikungan. Buat kondisi jalanan sehari hari, sedikit menggeser posisi duduk menjadi lebih condong ke dalam tikungan saja sudah cukup. Kalo kata suhu cornering katanya pergeseran poros beban ini membantu meningkatkan ’ground clearance’,motor, dan bisa membuat kita merasa lebih pede saat memasuki tikungan. Selain itu juga mempersulit kepala dan mata dari "keluar jalur pandangan". Supaya mata rider gak jelalatan kemana mana saat sedang menikung, alias tetap memandang ke arah jalur yang seharusnya dituju.
4. Tengokan/putar kepala kita (bukan hanya melirik dengan mata) kedalam tikungan dan arahkan pandangan lebih jauh kedepan ke bagian jalan yang ingin anda lewati. Yang jadi fokus pandangan adalah titik keluar tikungan. Ingat bahwa kendaraan cenderung melaju menuju kearah mana kita melihat, jadi lihatlah kearah yang ingin anda tuju, yaitu exi tpoint (titik keluar tikungan). Saat kita naik motor, jika pandangan kita terpaku pada satu objek misalnya, batu ditengah jalan, trotoar, kucing, atau gangguan yg lain, biasanya bukannya malah menjauh, justru tanpa sadar otak kita menuntun motor kita malah bergerak menuju ke arah gangguan yang ingin kita hindari itu. Fenomena ini dikenal sebagai ‘target fixation’ yang seringkali berbahaya buat rider.
5. Saat kita mulai menengokkan kepala, tekan setang motor ke arah mana anda ingin menikung. Teknik ini disebut dengan counter steering. Tekan/dorong setang ke kiri jika ingin menikung ke kiri, Tekan/dorong stang ke kanan jika ingin menikung ke kanan. Sangat bermanfaat untuk membantu mempermudah mengarahkan/memiringkan motor sesuai keinginan kita , terutama jika ditunjang dengan posisi badan yang jg sudah bergeser titik bebannya (body stering).
6. Ketika motor mulai merebah untuk menikung, buka sedikit grip gas dengan lembut teratur untuk menjaga kecepatan motor supaya tidak terus melambat (deselerasi). Ini untuk menstabilkan motor, bukan untuk mengejar speed. Jadi jangan juga dibuka grip gas mendadak didalam tikungan, begitu juga sebaliknya; menutup gas mendadak didalam tikungan juga dapat mengagetkan motor, membebani suspensi dan ban depan secara berlebihan sehingga traksi ban belakang berkurang karena titik berat banyak geser ke ban depan, resikonya ya lowside alias tergelincir karena ban belakang gak sanggup ngegrip aspal lagi. Prinsip simpelnya posisi menikung: Jika tutup gas, motor akan semakin mudah miring karena tertarik gravitasi, Jika buka gas, motor seperti melawan gaya gravitasi dan tegak dengan sendirinya..
7. Saat motor sudah memasuki titik keluar tikungan, pindahkan kembali berat badan ke tengah jok. Ini akan semakin mempermudah menegakkan motor kembali.
8. Selesai keluar tikungan , silahkan buka kembali grip gas untuk menambah akselerasi menuju tingkat kecepatan yang kita inginkan, dan bersiap menuju tikungan berikutnya didepan kita.
Beberapa tahapan menikung diatas mudah mudahan dapat membantu kita untuk dapat melewati setiap tikungan dengan nyaman dan aman, bahkan mungkin menikmatinya.
Tapi bagaimana kita dapat mengingat semua tahapan sebanyak ini? Ya tentu dengan menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan berkendara kita sehari hari. Learning by doing.
Urutan perpindahan poros beban di jok motor, menengokan kepala dan mengarahkan pandangan ke titik keluar tikungan, serta mengontrol bukaan gas adalah beberapa bagian dari teknik menikung yang perlu dilatih. Memperlambat motor ketika mendekati tikungan, menjaga akselerasi didalam tikungan dengan prinsip ’Slow in – Fast out’, membiasakan jalur ’out to in’ ketika memasuki tikungan, juga adalah pakem dasar yang bisa diaplikasi dalam kebiasaan riding kita sehari hari.
sebelumnya, cornering itu teknik menikung yang harus di kuasai tiap rider agar tidak terjadi lnjakan speed sehingga bisa memperkecil waktu kalau di dunia balap. Didalamnya termasuk ada braking skill, body position, focus, concentration, dsb.
Hal penting dalam proses menikung adalah memperlambat kecepatan motor SEBELUM kita mulai menikung. Sewaktu motor masih melaju lurus, penting bagi kita untuk menurunkan kecepatan motor sampai ke level kecepatan yang membuat kita merasa cukup nyaman dan percaya diri untuk melewati tikungan didepan. Buat kita yang pemula, jangan tergiur atau merasa terlalu pecaya diri mampu melibas tikungan dengan kecepatan tinggi. Disaat kita mulai menikung, lepaskan tuas rem dan berikan akselerasi secara bertahap dan perlahan lahan. Menambah kecepatan motor secara perlahan sepanjang tikungan akan membantu motor lebih stabil di tikungan. Jika anda melambatkan kendaraan selagi menikung, kestabilan motor bukannya lebih baik, justru memburuk dan menjadi sulit dikendalikan.
Tanamkan prinsip ini selalu dalam memori kita: Slow in – Fast Out.
Memang betul, yg namanya ‘kecepatan’ bagi setiap individu kadang subyektif, alias relatif. Apa yang menurut anda lambat, buat orang lain mungkin terbilang cepat, atau sebaliknya. Misalnya 70km/jam saat memasuki tikungan buat saya itu terlalu cepat. Sedangkan di mata rider lain, 100km/jam terasa biasa biasa saja. Lalu bagaimana dong menentukan kecepatan kita terlalu terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat saat mendekati tikungan? Gampang saja, percayakan saja pada naluri anda sendiri, hehe. Jika pada saat kita mendekati tikungan, muncul perasaan gamang atau takut disusul timbulnya dorongan kuat dari insting anda yang memaksa untuk mengerem sekeras mungkin; bisa dikatakan itulah tandanya kecepatan motor kita terlalu tinggi saat memasuki tikungan. Out of our control. hehe. Sebagai pemula, lebih baik bagi kita memilih kecepatan yang lebih lambat walaupun mungkin sebenarnya kita bisa menghandle lebih dari itu, daripada over confidence memasuki tikungan dalam kecepatan yang lebih tinggi dari yg bisa kita kontrol, akibatnya bisa fatal.
Sebelum melakukan COrnering sebaiknya dipersiapkan :
1. Persiapan Safety (Helm FUll Face, Jaket tebel, celana panjang)
2. Sarung Tangan dan Deker (Pelindung dengkul)
3. Sepatu
4. Motor dengan ban gede, dilarang keras pake ban cacing atau ban gundul
Berikut ini adalah beberapa tahapan utama dalam menikung:
1. Dengan menggunakan rem dan menurunkan grip gas, turunkan kecepatan sebelum motor mencapai tikungan. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk proses downshifting (turun gigi). Motor masih dalam posisi tegak dan juga masih melaju lurus. Pastikan kopling sudah dilepas dan grip gas sudah stabil sebelum kita mencapai tikungan.
1. Dengan menggunakan rem dan menurunkan grip gas, turunkan kecepatan sebelum motor mencapai tikungan. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk proses downshifting (turun gigi). Motor masih dalam posisi tegak dan juga masih melaju lurus. Pastikan kopling sudah dilepas dan grip gas sudah stabil sebelum kita mencapai tikungan.
2. Bawa /arahkan motor dari bagian luar jalan terlebih dahulu untuk kemudian menuju sisi dalam tikungan (out to in). Dijalan dua arah (jalan raya), saat memasuki tikungan ke kanan, maka bagian luar tikungan adalah area bahu/pinggir jalan, sisi dalam adalah yang mendekati -tp tidak melewati- marka tengah jalan, dan begitu sebaliknya untuk tikungan ke kiri. Prinsip ’out to in’ menguntungkan rider karena dapat membantu memberikan ruang dan sudut pandang yang lebih luas pada kita mengenai medan/ potensi gangguan yang mungkin ada di dalam/di exit tikungan.
3. Geser titik beban tubuh ke bagian dalam tikungan yang akan kita lewati. Istilah kerennya ” Body Steering atau body english’ . Bukan berarti anda harus bergaya bergelantungan di motor atau knee down seperti pembalap lho, kecuali anda ada di trek sirkuit ya silahkan saja. Lha kalo dijalan raya? posisi badan/pantat yang terlalu bergelantungan/over keluar tentu akan menyulitkan rider untuk bermanuver dan bereaksi kalau ada gangguan atau bahaya mendadak ditengah tikungan. Buat kondisi jalanan sehari hari, sedikit menggeser posisi duduk menjadi lebih condong ke dalam tikungan saja sudah cukup. Kalo kata suhu cornering katanya pergeseran poros beban ini membantu meningkatkan ’ground clearance’,motor, dan bisa membuat kita merasa lebih pede saat memasuki tikungan. Selain itu juga mempersulit kepala dan mata dari "keluar jalur pandangan". Supaya mata rider gak jelalatan kemana mana saat sedang menikung, alias tetap memandang ke arah jalur yang seharusnya dituju.
4. Tengokan/putar kepala kita (bukan hanya melirik dengan mata) kedalam tikungan dan arahkan pandangan lebih jauh kedepan ke bagian jalan yang ingin anda lewati. Yang jadi fokus pandangan adalah titik keluar tikungan. Ingat bahwa kendaraan cenderung melaju menuju kearah mana kita melihat, jadi lihatlah kearah yang ingin anda tuju, yaitu exi tpoint (titik keluar tikungan). Saat kita naik motor, jika pandangan kita terpaku pada satu objek misalnya, batu ditengah jalan, trotoar, kucing, atau gangguan yg lain, biasanya bukannya malah menjauh, justru tanpa sadar otak kita menuntun motor kita malah bergerak menuju ke arah gangguan yang ingin kita hindari itu. Fenomena ini dikenal sebagai ‘target fixation’ yang seringkali berbahaya buat rider.
5. Saat kita mulai menengokkan kepala, tekan setang motor ke arah mana anda ingin menikung. Teknik ini disebut dengan counter steering. Tekan/dorong setang ke kiri jika ingin menikung ke kiri, Tekan/dorong stang ke kanan jika ingin menikung ke kanan. Sangat bermanfaat untuk membantu mempermudah mengarahkan/memiringkan motor sesuai keinginan kita , terutama jika ditunjang dengan posisi badan yang jg sudah bergeser titik bebannya (body stering).
6. Ketika motor mulai merebah untuk menikung, buka sedikit grip gas dengan lembut teratur untuk menjaga kecepatan motor supaya tidak terus melambat (deselerasi). Ini untuk menstabilkan motor, bukan untuk mengejar speed. Jadi jangan juga dibuka grip gas mendadak didalam tikungan, begitu juga sebaliknya; menutup gas mendadak didalam tikungan juga dapat mengagetkan motor, membebani suspensi dan ban depan secara berlebihan sehingga traksi ban belakang berkurang karena titik berat banyak geser ke ban depan, resikonya ya lowside alias tergelincir karena ban belakang gak sanggup ngegrip aspal lagi. Prinsip simpelnya posisi menikung: Jika tutup gas, motor akan semakin mudah miring karena tertarik gravitasi, Jika buka gas, motor seperti melawan gaya gravitasi dan tegak dengan sendirinya..
7. Saat motor sudah memasuki titik keluar tikungan, pindahkan kembali berat badan ke tengah jok. Ini akan semakin mempermudah menegakkan motor kembali.
8. Selesai keluar tikungan , silahkan buka kembali grip gas untuk menambah akselerasi menuju tingkat kecepatan yang kita inginkan, dan bersiap menuju tikungan berikutnya didepan kita.
Beberapa tahapan menikung diatas mudah mudahan dapat membantu kita untuk dapat melewati setiap tikungan dengan nyaman dan aman, bahkan mungkin menikmatinya.
Tapi bagaimana kita dapat mengingat semua tahapan sebanyak ini? Ya tentu dengan menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan berkendara kita sehari hari. Learning by doing.
Urutan perpindahan poros beban di jok motor, menengokan kepala dan mengarahkan pandangan ke titik keluar tikungan, serta mengontrol bukaan gas adalah beberapa bagian dari teknik menikung yang perlu dilatih. Memperlambat motor ketika mendekati tikungan, menjaga akselerasi didalam tikungan dengan prinsip ’Slow in – Fast out’, membiasakan jalur ’out to in’ ketika memasuki tikungan, juga adalah pakem dasar yang bisa diaplikasi dalam kebiasaan riding kita sehari hari.
Juara Dunia Pertama Yamaha, YZR500
Kalau denger kata "Yamaha" berarti yang kebayang itu Vega R, RX King, Vixion, Jupiter MX atau malah kalau yang suka musik pasti bayangin Piano, Gitar dan Seruling. Pernah denger Yamaha YZR-M1, pernah dong kan tunggangannya Valentino Rossi.
Nah ngomong-ngomong lebih asik ngobrolin mbahnya si YZR-M1 aja kali ya biar seru pluuus nambah pengetahuan. Yup, ini dia si Yamaha YZR500, si 2 tak yang ber cc 500 yang jadi juara dunia WorldGP kelas premiere
Yamaha YZR500, Adalah Jagoan Yamaha pada Ajang WorldGP (MotoGP) yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1973 silam dengan codename OW20. Eksistensinya tercatat hingga hampir 30 tahun, Yakni berakhir pada
tahun 2002, Saat Regulasi mengharuskan mengganti Motor 2-Tak 500 cc ke
4-Tak 1000 cc. Pada awal masa keikut-sertaannya di ajang Grandprix
kelas premier (1973), Yamaha YZR500 adalah motor produksi massal dari
Yamaha yang di tuning ulang untuk keperluan balap. Barulah pada
musim berikutnya (1974), Yamaha menciptakan YZR500 dengan spesifikasi
Prototype GP, Alias dibuat hanya untuk kepentingan Balap semata dan tak
dijual bebas layaknya Motor Produksi.
Dari sisi Desain, Hampir tak ada yang spesial di Yamaha YZR500 keluaran
1973 atau 41 tahun yang lalu. Modelnya masih mengusung Desain ala Classic-Racer
yang didominasi oleh detail bulet-bulet. Seperti yang kita duga,
Desain tersebut juga tak banyak berubah hingga era 80’an. Pada
dasarnya, YZR500 Edisi Kedua yang memiliki codename OW23
ini adalah versi pengembangan dari Yamaha TZ750 yang saat itu dibuat
untuk kejuaraan Daytona 200. Frame-nya masih menggunakan Tubular
Chromoly Steel Open Duplex, Plus Swingarm dengan Double-Shockbreaker
untuk suspensi belakangnya.
Di sisi mesin, Yamaha YZR500 OW23 mengusung mesin 2-Tak, 500cc, Inline-4
Silinder, Reed-Valve, Dengan Power Maksimal 80 HP. Jika Brosist
membandingkan Power YZR500 yang tergolong kecil bila dibandingkan dengan
YZR500 tahun 2002 (Edisi Terakhir) dengan Power diatas 180 HP, Maka
perbandingan itu adalah salah besar. Lantaran pada era 70’an dahulu
kala belum ada rangka ataupun ban yang mampu membantu rider
mengendalikan Power sebesar itu. Lagipula, Teknologi yang digunakan
pada YZR500 edisi awal ini masih sangat sederhana bila dibandingkan
dengan generasi sesudahnya.
Pada tahun 1973, YZR500 ditunggangi oleh pembalap asal Finlandia Jarno Saarinen. Sayangnya kala itu, Yamaha gagal mendulang Juara Dunia lantaran MV
Agusta yang terlalu Superior, Namun Yamaha tetap memenangkan gelar juara
Konstruktor di tahun itu. Akhirnya, Pada tahun 1974 Rider paling
Legendaris sepanjang era WorldGP, Giacomo Agostini
bergabung dengan Yamaha. Giacomo Agostini pun melakukan perombakan
yang cukup signifikan agar YZR500 yang ditungganginya semakin stabil. Walhasil, Dual-Shockbreaker yang ada di YZR500 lawas diganti dengan
Monoshock plus perubahan lain untuk menambah Handling & Output Power
Jagoan Yamaha ini. Versi ini dikenal dengan codename OW26. Berkat perubahan tersebut, YZR500 kini memiliki Power Sebesar 95 HP plus handling yang lebih baik dibandingkan versi sebelumnya.
Pada era dan tahun-tahun berikutnya, YZR500
berevolusi menjadi Sebuah Pacuan GrandPrix yang cukup disegani berkat
Mesin V-4 (Sejak 1982) , YPVS (Yamaha Power Valve System) &
Alumunium Die-Cast Deltabox nya. Akhirnya YZR500 harus mengakhiri “masa bakti” nya pada tahun 2002 lantaran
regulasi yang mengharuskan Pabrikan mendevelop Motor 4-Tak 1000cc.
So, YZR500 pun harus digantikan oleh penerusnya yang kini ditunggangi
oleh Duet Valentino Rossi & Jorge Lorenzo, Yakni Yamaha YZR-M1.
Langganan:
Postingan (Atom)