Minggu, 25 Januari 2015

Overlapping dan Floating



Mengganti klep atau noken as untuk keperluan balap atau korek harian tidak dapat begitu saja di lakukan.ada 2 hal mendasar yang penting dicermati ketika proses ganti kem atau klep besar.
Gejala tersebut adalah overlapping dan floating.jika itu di biarkan dapat membuat mesin jebol.klep bengkok sampai piston bolong.apa sih overlap dan floating tersebut?agar lebih jelas simak terus.

OVERLAPPING
Overlap atau mendahului di noken as dapat di uraikan menjadi klep buang dan masuk terbuka berbarengan.hal itu terjadi setelah proses kerja dan mesin melakukan langkah buang dan klep masuk mulai terbuka.
Proses tersebut terjadi untuk melakukan pembilasan gas buang yang berada di dalam ruang bakar.”di motor balap overlapnya biasa besar karena mengejar putaran atas.ketika prose situ terjadi ,ruang bakar mengalami kevakuman sehingga gas segar yang di isap dari karburator dapat masuk ke ruang bakar.
Tidak jarang ketika proses overlap ada sebagian gas yang ikut terbuang untuk menahannya dibutuhkan back pressure pada bagian pada bagian knalpot sehingga gas segar tidak terbuang ke udara bebas secara percuma.
Nah,oleh sebab itu dimotor harian yang menggunakan knalpot racing,spuyer selalu minta lebih tinggi dari standar hal itu karena saat proses overlapping klep di padu dengan knalpot racing yang notebene low back pressure banyak membuang gas segar di ruang bakar,sehingga gejala putaran bawah ngempos terjadi.
Proses overlapping juga sering kali diperhatikan ketika proses ganti klep dengan diameter lebih besar dari standar,jika diameter klep terlalu besar saat overlap valve in dan out saling bertabrakan.”oleh sebab itu ganti klep diameter umunya menggeser sudut klep masuk dan buang agar lebih besar.jadi ketika overlap tidak tabrakan,

FLOATING
selain overlap pada klep juga sering terjadi masalah floating.floating pada klep sendiri dapat di sebut sebagai klep melayang.artinya klep belum menutup tapi piston saling sudah naik ke posisi titik mati atas(TMA) pada akhirnya klep dan piston saling beradu.
Nah,proses floating lebih disebabkan karena per klep .spring valve kalah cepat membalikan klep ke posisi menutup disbanding piston.”terjadi pada mesin putaran tinggi.
Selain dari per klep gejala floating juga dapat terjadi akibat sitting klep yang terlalu keras.sehingga saat rpm tinggi dan klep menutup terjadi pantulan.tapi hal itu tidak sampai menyebabkan klep mentok piston.
Menghilangkan floating dapat menggunakan teknik memperkeras per klep.spring valve dig anti dengan versi lebih kaku .di harapkan dengan kerasnya per,klep mampu menutup dengan cepat.selain memperkeras per klep dapat juga dilakukan teknik ganjal per efeknya sama saja dengan mengganti per lebh keras.namun jika ganjalan terlalu tebal,ditakutkan lingkaran klep terlalu rapat.
Selain pada mesin putaran tinggi misalnya mesin balap yang mencapai 14.000 rpm gejala floating dapat dialamim pada motor harian juga.terutama ketika geber mesin pada kondisi netral.walau tidak langsung bertabrakan antara piston dengan per klep biasanya dampak geber mesin pada kondisi netral menyebabkan per klep melemah jika dilakukan secara terus menerus ,kekauan spring valve berkurang dan gejala floating mulai muncul .jadi jangan sekalipun geber mesin standar dalam keadaan netral atau tanpa beban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar